Saya sudah lama kenal sunnah,
Dulu kalau kajian jaraknya sampai 4 jam dari rumah,
Dulu jarak berapapun tempat kajiannya akan kami tempuh,
Dulu catatan kajian saya lengkap dan rapi,
Dulu saya dekat dengan para perintis dakwah,
Dulu saya ikut membangun sarana dakwah,
Dulu saya kalau ngaji gak pernah ngantuk,
Dulu kalau ngaji saya sering bertanya untuk hal-hal yang belum saya pahami,
Dulu semangat ngaji kami luar biasa,
Dulu, dulu, dulu.....
Namun,
Sekarang ngaji gak seindah dulu,
Sekarang ustadznya baru-baru gak mau negur kami yang sudah lama ngaji,
Sekarang ustadznya kurang menjiwai kurang berwibawa,
Sekarang kalaupun ngaji gak pernah nyatat lagi,
Sekarang udah malas datang kajian walaupun dekat,
Sekarang kami lebih pintar menilai ustadz,
Sekarang kami hanya jadi penonton dakwah,
Sekarang kami lebih suka debat di medsos aja,
Sekarang kami kasih kesempatan yang baru-baru ngaji aja biar mereka duduk di depan,
Sekarang, sekarang, sekarang...!
Padahal:
إنما الأعمال بالخواتيم
Sesungguhnya amalan itu ditentukan dengan penutupannya. (HR Bukhari 6117).
Akhi, kenapa kita tidak istiqomah saja di atas keadaan yang dulu ???
Bukankah kita menginginkan agar Allah wafatkan dalam keadaan Taat ?
Bukankah kita menginginkan bahwa amal terakhir yang kita lakukan adalah dalam rangka ketaatan ?
✍️🏻 Ust. Asmon Nurijal, Lc.
ConversionConversion EmoticonEmoticon